Video Call dengan Jokowi, Ini Curhat Guru soal Kendala Belajar Online

Enam bulan berlalu, pembelajaran jarak jauh kini masih harus dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Bagi Guru Matematika di SMP Negeri Kota Padang Rika Susi Waty, mengajar selama PJJ dinilainya cukup menantang. 

Melalui panggilan video (video call), Presiden Jokowi berbincang dengan Guru Rika soal pembelajaran jarak jauh dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/9/2020).

 "Saya berbincang melalui panggilan video dengan Ibu Rika Susi Waty, guru SMP Negeri 7 Padang, Sumatra Barat yang sehari-hari mengajar matematika," tulis Jokowi dalam akun Instagram.

Dalam perbincangan itu, Presiden Jokowi bertanya soal kegiatan belajar-mengajar saat pandemi corona dan meminta saran dari sang guru. 

Guru Rika yang juga Wakil Bidang Kesiswaan ini menjelaskan bahwa selama pandemi, guru-guru tetap memberikan pengajaran, namun kendala pertama ialah guru tidak mengetahui apakah siswa mampu memahami pelajaran atau tidak. 

"Jujur ya pak, pembelajarannya ya pak, sejauh ini kita tetap mengajar, tetapi kita ndak bisa memantau anak itu mampu atau tidak ya, karena kita ndak bisa bertemu langsung begitu pak," curhatnya. Jokowi pun memahami bahwa pelajaran matematika yang identik dengan angka menjadi lebih rumit bila diajarkan secara online. Termasuk kemungkinan siswa tidak memiliki ponsel pintar untuk pembelajaran.


Tak semua siswa punya ponsel pintar "Apakah semua murid ibu memiliki HP?" tanya Jokowi. Guru Rika pun menjelaskan bahwa tidak semua siswanya memiliki ponsel pintar untuk belajar online, yang akhirnya pihak sekolah memutuskan untuk mendatangkan beberapa anak ke sekolah. 

"Tidak semua pak. Yang ndak memiliki handphone kebetulan kita data betul anaknya, terus kita cek anaknya ke rumah memang tidak mampu, jadi kita fasilitasi ke sekolah pak, pakai komputer sekolah. 
Ada beberapa orang ndak banyak, hanya dua orang," tutur Guru Rika. Jokowi pun menanyakan tentang komunikasi antara guru dan orangtua selama pandemi, mengingat orangtua memegang peran penting dalam kelancaran PJJ. "Kita komunikasinya lewat WhatsApp group pak, WA group. 

Tapi jika ada anak yang bermasalah, kita kasih jadwalnya setiap hari Jumat, kita gantian datangnya," jelas Guru Rika.

Untuk memotivasi siswa, Guru Rika juga menggunakan video call atau voice note. Di akhir percakapan, Presiden Jokowi bertanya adakah saran untuknya maupun untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dari Guru Rika. 
Guru Rika pun mengungkap bahwa ia dan guru-guru lainnya ingin bisa segera tatap muka langsung. Ia mengatakan hal yang juga paling sering diungkapkan oleh siswa ialah ingin kembali ke sekolah. 
"Seandainya memungkinkan pak, mungkin kita bagi per shift, masuknya ndak banyak-banyak, kalau itu memungkinkan. Saya kadang menangis, pak, apalagi anak-anak yang orangtuanya tidak mampu pak, kadang mereka punya android, tapi mereka tidak mempunyai paket data,� ujarnya.

Jokowi pun menjelaskan bahwa pembelajaran tatap muka di masa pandemi berisiko membuat anak terpapar Covid-19. 
"Kalau nanti anak terpapar Covid, ya semuanya menjadi salah," ujar Jokowi. Jokowi pun memberikan semangat untuk Guru Rika dan guru-guru untuk tetap mengajar di tengah pandemi. "Bu Rika tetap semangat, salam untuk anak-anak, terima kasih," pungkasnya.

Sumber : Kompas.com

Demikian informasi ini semoga bermanfaat, silahkan simak informasi lainnya dibawah ini.