Pemerintah Siapkan Dana Rp92 Triliun Lebih Bansos Untuk PKH, KPM, dan BLT

pemerintah-siapkan-dana
MENARIK LAINNYA:


Pemerintah terus memberikan perhatian kepada masyarakat dengan menggelontorkan bantuan sosial.

Bantuan ini disiapkan pemerintah dalam rangka membantu perekonomian masyarakat, khususnya menengah ke bawah.

Terkait hal tersebut Kementerian Sosial (Kemensos) dikabarkan mengalokasikan hampir 92 persen pagu anggaran sebesar Rp92,82 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021 untuk belanja bantuan sosial pasca pandemi Covid-19 ini.


Baca Artikel Menarik Lainnya:
Hal tersebut diungkapkan Menteri Sosial, Juliari Batubara dalam jumpa pers Nota Keuangan dan RAPBN 2021 di Jakarta. Ia mengakui untuk pagu anggaran 2021 mengalami penyesuaian dibandingkan anggaran tahun 2020 yang sebelumnya mencapai Rp134 triliun

Hampir semuanya bentuknya bansos dan ada sedikit belanja modal untuk beberapa perbaikan balai rehabilitasi dan politeknik kesejahteraan sosial,” ujarnya seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Antara pada Jumat, 14 Agustus 2020.

Juliari menambahkan, anggaran lebih besar pada tahun 2020, karena banyak program khusus yang digelontorkan pemerintah mulai Maret - April sampai akhir tahun ini.

“Kami antisipasi banyak program dari supply side 2021 dan kami harap memberikan dampak lebih masif kepada aktivitas ekonomi sehingga ada beberapa program khusus untuk sementara tidak kami lanjutkan di 2021 tapi program reguler seperti PKH, kartu sembako masih dilanjutkan,” bebernya.

Selain itu, menurut Juliari belanja bansos tahun 2021 masih dialokasikan untuk program reguler seperti program keluarga harapan (PKH) dengan target 10 juta penerima dengan anggaran Rp28,71 triliun.

“Program ini akan kami sempurnakan juga dalam rangka membantu percepatan penanggulangan stunting yang merupakan major project pemerintah tahun 2021-2024,” sambungnya.

Selain itu, juga dilanjutkan program kartu sembako kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan anggaran Rp45,12 triliun.

Adapun besaran dalam bansos ini mencapai Rp200 ribu per bulan atau naik dari alokasi sebelumnya mencapai Rp150 ribu per bulan per KPM.

“Ini akan kami teruskan untuk menjaga daya beli, memastikan bahwa konsumsi di keluarga dengan pendapatan terbawah tetap terjaga di masa pandemi,” katanya.

Pemerintah mengalokasikan bantuan sosial yang sifatnya khusus yang dilanjutkan yakni bantuan sosial tunai (BST) yang untuk sementara dianggarkan selama enam bulan dengan besaran Rp200 ribu per bulan tahun 2021 dengan alokasi anggaran Rp12 triliun.

Besaran bantuan itu, lanjut Juliari menurun dibandingkan yang sekarang berjalan yakni Rp300 ribu.

“Ini kami ambil indeks agar sama dengan program kartu sembako,” pungkasnya.

Sumber: mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com/