Bingung langkah membuat laporan keuangan BUMDes tiap tiap bulan?
Bagaimana langkah memicu laporan keuangan BUMDes sebagai anggota pertanggungjawaban pengelola kepada Kepala Desa? Bumdes menurut Permendesa No. 4 Tahun 2015 adalah badan usaha yang semua atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa lewat penyertaan secara segera yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan bisnis lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan penduduk Desa.
BUMDes merupakan keliru satu instansi keuangan desa yang menggerakkan usaha keuangan oleh pelaku usaha ekonomi Desa. Oleh sebab itu, BUMDes perlu untuk menyebabkan laporan keuangan seluruh unit usaha BUMDes setiap bulan bersama jujur dan juga transparan. Selain itu, BUMDes terhitung perlu memberikan laporan perkembangan unit usaha BUMDes kepada penduduk desa lewat musyawarah desa minimal dua kali dalam satu tahun.
Secara umum, prinsip pembukuan keuangan BUMDes serupa dengan pembukuan keuangan instansi lainnya. BUMDes kudu mengerjakan pencatatan dan pembukuan yang dibikin secara sistematis berasal dari transaksi yang terjadi tiap-tiap harinya. Pencatatan transaksi itu terhadap umumnya menggunakan sistem akuntansi.
Fungsi berasal dari sistem akuntansi berikut yakni manfaat menyajikan Info keuangan untuk pihak internal dan eksternal lembaga dan juga sebagai dasar di dalam membawa dampak keputusan. Pihak internal BUMDes adalah pengelola dan Dewan Komisaris, sedang pihak eksternal yakni pemerintah kabupaten, perbankan, penduduk yang menambahkan penyertaan modal, dan petugas pajak.
Tujuan pembukuan keuangan BUMDes secara umum
Pembukuan keuangan BUMDes berfungsi untuk paham pertumbuhan BUMDes berasal dari selagi ke waktu, baik pertumbuhan omzet penjualan, laba/rugi maupun struktur permodalan. Selain itu untuk paham kemungkinan kerugian sejak dini, sehingga gulung tikar sanggup dihindari. Pembukuan keuangan termasuk dapat digunakan untuk mengetahui suasana persediaan barang/jasa tiap tiap saat, sehingga dapat digunakan untuk menyusun langkah manajemen persediaan. Pada unit bisnis dagang yang disebut persediaan yakni barang dagangan. Untuk unit usaha industri adalah persediaan bahan mentah, barang dalam proses serta barang jadi. Sedangkan pada unit simpan pinjam yang disebut persediaan yaitu persediaan uang.
Selain lebih dari satu tujuan di atas, pembukuan keuangan termasuk berfungsi untuk mengetahui sumber dan pemanfaatan dana BUMDes, supaya dapat mengevaluasi kinerja keuangan BUMDes.
Seperti laporan keuangan terhadap umumnya, tersedia istilah-istilah akuntansi lazim yang digunakan di dalam pembukuan keuangan BUMDes. Secara garis besar, tersedia empat arti lazim akuntansi yang dipakai untuk pembukuan BUMDes, yakni : Harta, Hutang, Biaya, dan juga Pendapatan.
Harta menurut pengertian akuntansi yaitu semua barang dan hak milik perusahaan (BUMDes) dan juga sumber ekonomi lainnya. Harta BUMDes sanggup dibedakan jadi tiga macam yakni harta tetap, harta lancar, dan harta tidak berwujud.
Hutang adalah kewajiban yang mesti dibayar pada era mendatang (sesuai bersama kesepakatan yang dibuat) sebagai akibat dari suatu transaksi yang terjadi. Berdasarkan jangka waktu pembayaran, hutang sanggup dibedakan jadi dua yakni hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.
Pendapatan yakni peningkatan harta/aktiva perusahaan sebagai akibat terjadinya transaksi yang menguntungkan. Misalnya, BUMDes belanja product hasil pertanian per kg harganya Rp. 1.000,- lantas dijual bersama harga per kg Rp. 1.250,-. Maka selisih pada harga membeli bersama dengan harga menjual sebesar Rp. 250,- merupakan pendapatan BUMDes.
Biaya merupakan harta yang dipakai untuk membuahkan pendapatan didalam satu periode spesifik yang habis terpakai. Ada tiga tipe biaya yang umumnya harus dibayar oleh BUMDes yaitu: Harga Pokok Penjualan, Biaya operasi dan juga Biaya lain-lain.
Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi merupakanadalah proses penyusunan suatu laporan keuangan yang sanggup dipertanggungjawabkan dan di terima secara umum. Ada lebih dari satu tahapan didalam siklus akuntansi BUMDes yang sederhana, yaitu :
Identifikasi Transaksi
Langkah pertama yang harus dilakukan yakni mencari jelas transaksi apa saja yang udah terjadi selama periode tersebut. Sumber dokumen untuk identifikasi transaksi yakni layaknya kwitansi, faktur penjualan, faktur pembelian, penerimaan kas, kartu jam kerja dan lain-lain yang diakui.
Memindahbukukan (Posting) Transaksi Akuntansi dari Jurnal ke Buku Besar
Jurnal merupakan aktivitas meringkas dan mencatat transaksi perusahaan berdasarkan dokumen dasar. Tempat untuk mencatat dan meringkas transaksi selanjutnya disebut bersama buku jurnal.
Posting yaitu aktivitas memindahkan catatan di buku jurnal ke dalam buku besar sesuai dengan model transaksi dan nama perkiraan masing-masing.
Buku besar merupakan kumpulan berasal dari semua account atau kode rekening perusahaan yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan merupakan suatu kesatuan.
Menyusun Neraca Saldo untuk Mengecek Kesamaan Debit dan Kredit Transaksi Akuntansi yang Telah Dicatat dan Dibukukan
Neraca saldo berisi daftar akun-akun yang digunakan dengan nilai saldonya. Fungsinya untuk perlihatkan bahwa sisi debit dan kredit sudah sesuai (balance). Cara mengakibatkan neraca saldo ini cukup mudah, yaitu dengan mengutip atau menyalin saldo semua account yang ada dalam buku besar. Oleh sebab itu, menghitung saldo buku besar menjadi langkah yang benar-benar mutlak untuk mempermudah langkah ini.
Membuat Jurnal Penyesuaian dan Membukukan (Posting) Jurnal Penyesuaian ke Buku Besar
Jurnal penyesuaian dikerjakan seumpama terdapat kekeliruan terhadap penjurnalan dan posting atau untuk meyakinkan ongkos dan pendapatan terlalu telah dicatat pada periode yang benar.
Yang umum dibikin ayat penyesuaian adalah:
q Koreksi kekeliruan penjurnalan.
q Penyusutan aset tetap.
q Penyesuaian sewa dibayar di muka yang berubah menjadi beban sewa sebab manfaatnya udah digunakan atau dilampaui.
q Perlengkapan yang berubah jadi beban perlengkapan gara-gara sudah habis dipakai.
q Pendapatan diterima di wajah yang dihapus jadi penghasilan jasa sesuai dengan product jasa yang sudah dijual.
q Dan lain sebagainya.
Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Neraca saldo sesudah penyesuaian ini jadi sumber data dasar untuk menyusun laporan keuangan. Setelah disusun ayat penyesuaian atas akun-akun tertentu, akun-akun yang bersangkutan berikut tentu mengalami perubahan nilai atau nominal. Sehingga nilai saldonya mesti disesuaikan lagi bersama dengan menyusun neraca saldo sesudah penyesuaian.
Teknisnya dikerjakan bersama menjumlahkan atau mengurangkan akun-akun penyesuaian bersama saldonya terhadap neraca saldo.
Menyusun Laporan Keuangan Berdasarkan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Laporan keuangan BUMDes secara sederhana meliputi laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan neraca. Pada tahapan ini akun-akun yang tersedia di neraca saldo sehabis penyesuaian akan dipindahkan ke laporan keuangan sesuai bersama dengan model laporan keuangannya.
Laporan Neraca
Neraca merupakan laporan yang berisi posisi keuangan perusahaan meliputi aset, pinjaman dan modal pada periode akuntansi tertentu. Menyusun laporan neraca ini terlampau ringan yakni bersama dengan mengambil knowledge dari neraca lajur kolom neraca. Setelah itu menyusunnya terhadap lembar neraca yang cocok berdasarkan bagian-bagian yang terkandung di dalam neraca.
Laporan Laba Rugi
Laba rugi yaitu laporan yang menyajikan perhitungan atas seluruh penghasilan dan biaya perusahaan. Terdiri berasal dari semua penghasilan yang diperoleh perusahaan dikurangi bersama seluruh beban yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan tersebut.
Menyusun laporan laba rugi juga serupa mudahnya bersama neraca. Yaitu bersama mengambil alih knowledge dari neraca lajur kolom account pendapatan dan beban bisnis yang dikeluarkan perusahaan.
Laporan Perubahan Modal
Perubahan modal adalah laporan yang menyajikan pergantian posisi modal perusahaan.
Hal ini terjadi sebab penambahan (tambahan modal disetor) atau pengurangan investasi (prive) berasal dari pemilik modal perusahaan. Kemudian hasilnya disempurnakan bersama dengan laba atau dikurangi rugi perusahaan dari laporan laba rugi. Nantinya, dapat diketahui berapa kuantitas modal perusahaan pada akhir periode akuntansi.
Laporan Arus Kas
Arus kas merupakan laporan yang menyajikan aliran dana kas masuk dan muncul perusahaan terhadap aktivitas investasi, operasional, dan pendanaan di dalam satu periode akuntansi tertentu.
Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan ini merupakan laporan tambahan yang memuat informasi yang lebih rinci atas akun tertentu. Tujuannya yaitu untuk memberi tambahan nilai yang lebih komprehensif atas laporan keuangan perusahaan. Dalam catatan ini, umumnya terdapat informasi metode pencatatan akuntansi yang digunakan.