Pernahkah anda mengalami kegagalan meraih impian namun anda menemukan impian baru? jika pernah maka kita satu perahu. Menjadi Blogger Illustrator jauh dari bayangan saya sebelumnya. Bahkan, terpikirkan pun tidak. Menjadi seniman dan arsitek lah impian saya. Namun impian tersebut kandas ketika langkah saya untuk mencapainya hanya tinggal sejengkal.
Seperti manusia lain pada umumnya, saya pun merasa sedih. Sempat berada dalam fase kehilangan arah menanggapi gagalnya meraih impian yang tinggal di colek sedikit jatuhlah dalam pelukan.
Setelah puas menumpahkan emosi negatif dan kecewa, tak lama kemudian saya pun bangkit. Harus bangkit dong! lalu menjalani impian baru yang Tuhan berikan kepada saya dan berusaha menjalaninya.
Walau bukan impian yang digagas sejak usia dini, saya sangat menyukai profesi Blogger ilustrator. Menulis dan melukis memang hobi saya. Terlebih menulis di buku jurnal dan melukis di atas sketchbook menggunakan drawing pen dan spidol.
Namun di era tsunami informasi dalam jaringan internet seperti sekarang, saya pun mengalami masa transisi teknologi. Dari penulis dan pelukis konvensional menjadi Blogger Ilustrator digital. Atas nama kemajuan teknologi dan digitalisasi, seorang ilustrator pun harus beradaptasi speed and style desain ilustrasi.
Tetapi, ini sebuah pilihan. Karena style adalah tattoo bagi seorang seniman, sementara teknologi? memang hanya bagian dari media. Tetapi bukankah kemajuan teknologi lahir karena kebutuhan efisiensi dan efektivitas kinerja? Maka ada baiknya memang ilustrator memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja dalam menghasilkan karya.
Ketika saya memutuskan untuk menjadi Blogger Ilustrator yang profesional yang punya tanggung jawab terhadap publik dan klien, maka saya bekerja dalam ruang lingkup profesionalisme.
Karya bukan lagi soal alter ego yang bisa dikerjakan semau hati. Tetapi ada permintaan yang harus diwujudkan dan memuaskan si peminta karya, dalam hal ini klien dalam batas waktu bernama deadline.
Menggunakan software desain dan ilustrasi pada akhirnya menjadi media lukis saya sebagai ilustrator. Karena untuk memenuhi permintaan klien, saya harus bekerja dalam efisiensi dan efektivitas. Tujuannya jelas, agar lebih produktif dalam menghasilkan karya dan tepat waktu. Support device yang dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kinerja menjadi hal yang cukup penting.
Sayangnya idealisme tak seindah realita, Support device yang saya miliki saat ini sering mengalami trouble seperti nge-hang dan tidak support install software desain.
Jika device yang saya gunakan sering mengalami error dan trouble, maka semakin sedikit waktu yang saya miliki untuk produktif berkarya. Karya yang dihasilkan pun tidak sesuai dengan target dan permintaan klien. Honetsly, ini adalah kendala terbesar saya selama menjalani profesi Blogger Ilustrator sejak tahun 2018. Lalu munculah seberkas harapan dan impian.
Boleh dong Blogger Ilustrator pun memiliki impian? impian yang cukup sederhana, yaitu bisa berkarya dengan lancar tanpa bergelut dengan risau dan resah karena support device yang sering bermasalah.
Agar produktivitas dan kinerja saya dalam berkarya tetap lancar, maka dibutuhkan support device yang proper dan sesuai. Support device yang seperti apa sih yang dapat mewujudkan impian Blogger Ilustrator? Udah pasti jawabannya ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400). Tapi kenapa harus ASUS? Kenapa hayoo?
Sebelum saya lanjut dengan The reason why I really need ASUS, saya ingin berbagi pengalaman, siapa tahu bisa menginspirasi pembaca artjoka untuk semangat meraih impian!
Melepas Impian Dan Menemukan Impian Baru
Seperti yang sudah saya sampaikan, menjadi Seniman dan Arsitek adalah impian saya sejak duduk di bangku sekolah dasar. Jalan yang ditempuh dalam meraih impian pun tidak mudah. Impian saya tidak disetujui orang tua sehingga secara diam-diam saya mengikuti ujian UMPTN jurusan seni rupa dan arsitek. Namun saya gagal dan terpaksa kuliah di jurusan pilihan orang tua saya.
Waktu berlalu namun impian selalu bergelayut di pelupuk mata, memanggil untuk segera diwujudkan. Hingga akhirnya pada tahun 2009 ketika saya berusia 27 tahun, saya memutuskan untuk mengejar impian itu.
"Harus sekarang atau tidak sama sekali! "
Itulah keyakinan yang saya tanamkan dalam diri. Meski sedikit deg-deg-an, saya resign dari perusahaan tempat saya bekerja yang nyaman. Padahal waktu itu jabatan saya lumayan lho, level manajerial. Bahkan saking nekatnya, saya resign tapi belum melamar pekerjaan lagi kemanapun.
Saya cukup berani mengambil resiko ya? tentu saja. Pada akhirnya saya memang harus ambil resiko untuk mewujudkan impian. Lantas apa strategi saya selanjutnya setelah resign? apa tanggapan ibu saya?
" Terserah Teteh, udah gede kan. Udah tahu jalan mana yang harus dipilih dan bisa bertanggung jawab. Kalau sudah yakin ya jalani saja. Ibu dukung dengan do'a"
Begitulah tanggapan ibu saya. Dan saya senang. Bismillah ya.
Setelah resign saya bekerja sebagai karyawan part time agar bisa kembali melanjutkan kuliah. Saya kuliah di Fakultas Pertanian, jurusan arsitektur lansekap kelas karyawan di salah satu Universitas Swasta di Bandung.
Ternyata mewujudkan impian itu tidak semudah yang dibayangkan memang. Pada kenyataannya saya berbenturan dengan banyak kendala. Mulai dari Masalah biaya, teman kuliah yang terpaut jauh usianya dan harus mengatur waktu agar bisa bekerja dan kuliah.
Hal ini sudah saya bayangkan sebelumnya dan saya sudah siap dengan resiko serta kendala. Jadi, saya tetap menjalani perkuliahan, praktikum, seminar, begadang mengerjakan tugas desain lanskap, perencanaan dan perancangan lanskap, nirmana yang berjilid dan tugas lapangan lainnya.
Saya senang karena hidup saya terasa lebih hidup dan bergairah. Tidak lagi terasa runyam, mendung dan hampa seperti sebelumnya. Kemudahan demi kemudahan pun saya terima. Side job dari dosen sebagai assisten dosen, proyek sampingan rendering dan desain 3D CAD ( drafter) dan tetap bisa bekerja part time di perusahaan cat tembok sebagai sales promotions.
Melalui pekerjaan part time inilah saya bertemu dengan banyak jejaring atau network yang bekerja di bidang konstruksi. Pintu rezeki pun saya peroleh dari sini, bertemu dengan kontraktor dan menjadi drafter lepas selama 3 tahun.
Hidup yang penuh gairah pun bertambah ketika saya bertemu jodoh saya setelah menjomblo sekian tahun (akhirnya!), hehehe.
Tiga tahun berlalu dan saya pun menerima takdir Tuhan untuk menikah. Usia saya 30 tahun waktu itu. Bisa dikatakan telat memang, tapi biar telat asal selamat.
Dua tahun setelah menikah, kuliah saya hampir selesai dan segera saya akan punya gelar S.Ars.L. ( sarjana arsitektur lanskap). Muka udah mesem-mesem bahagia saja setiap membayangkan wisuda lalu kerja di lapangan lalu mendesain. Impian banget deh. Lengkap sudah impian terwujud, Seniman dan Arsitek.
Sempurna!
Bayangan kesempurnaan Menjalani profesi impian menjadi penyemangat untuk segera menyelesaikan sidang akhir meski sedang hamil besar.
Hujan badai dan banjir saya hadapi ketika bolak-balik menemui dosen demi revisi skripsi agar bisa menyelesaikan satu sidang terakhir. Di dampingi Suami sebagai penyemangat tambahan dan babang ojek, Insyaallah ya anak saya diajak pinter nih ketemu dosen terus, hehe.
Lalu tibalah saatnya saya melahirkan anak pertama kami. Alhamdulillah proses melahirkan secara normal lancar. Namun sayang, pasca melahirkan saya mengalami Ruptur perineum stadium 4 yang mengharuskan saya operasi besar. Karena jika tidak, nyawa saya taruhannya.
Masalah kembali muncul, yaitu biaya operasi. Karena operasi yang harus saya lalui termasuk operasi darurat dan diluar jadwal dokter bedah, maka biaya operasi harus dibayar dimuka. Jumlah biaya operasi tidak main-main, hingga mencapai 12 juta. Angka yang cukup besar bagi kami yang kala itu tidak memiliki tabungan sebesar itu. Karena dana persalinan yang disiapkan hanya untuk persalinan normal anak kami.
"Astagfirulloh, Ya Allah!"
Bingung bukan kepalang. Hingga akhirnya Suami memberanikan diri meminta pertolongan teman-temannya namun tidak berhasil. Dalam keadaan bimbang dan putus asa, saya membuat pilihan yang saya tahu hal tersebut akan membuat saya sedih dan merana. Yaitu melepas impian saya yang hanya selangkah lagi untuk menjadi arsitek lansekap. Tabungan untuk sidang dan wisuda yang sudah saya kumpulkan terpaksa saya relakan untuk membiayai operasi saya.
Tak bisa saya jelaskan dengan kata-kata betapa sedih dan remuknya hati saya. Tetapi, keselamatan saya yang utama.
Jika saya menghilang dan menutup mata selama-lamanya, bagaimana dengan nasib dan masa depan anak saya? siapa yang mengurus dan mendidik dia kelak? Ya Tuhan, sungguh ini bukan pilihan yang mudah.
Saya sedih karena perjuangan saya menuju impian tidak mudah dan ketika impian itu tampak akan segera terwujud dengan terpaksa saya lepaskan. Tapi saya berusaha ikhlas.
Keinginan untuk meneruskan kembali sidang hingga garis finish tentu kerap saya rasakan. Akan tetapi kondisi finansial saya dan suami tidak stabil. Hingga akhirnya saya merelakan impian saya itu hilang dan memudar seiring waktu.
Nampaknya menjadi arsitek lansekap memang bukan jodoh saya meskipun saya sangat menginginkannya. Mungkin Tuhan punya rencana lain untuk hidup saya. Dengan memikirkan hal itu, saya merasa jauh lebih tenang dan mencoba untuk ikhlas.
Menemukan Impian Baru
Waktu terus berjalan dan keseharian saya penuh dengan kesibukan sebagai seorang ibu. Pengorbanan yang saya lakukan di rasa sebanding dengan apa yang saya peroleh.
Keseharian saya sebagai seorang ibu pun saya abadikan dalam sebuah jurnal online, sebuah blog pribadi. Sejak itu saya rajin menulis dan memposting cerita saya terkait peran menjadi ibu dan perkembangan anak saya. Tidak lupa disertai ilustrasi handmade yang di scan sebagai visual artikel.
Hobi menggambar pun bertemu jodohnya. Seorang kawan lama yang memiliki clothing line membutuhkan seorang ilustrator untuk desain kaos miliknya. Saya pun di pinang sebagai ilustrator tetap hingga sekarang. Kerjasama kami sudah berjalan hampir 5 tahun lamanya. Berawal dari 1 klien, alhamdulillah sekarang saya bekerja untuk tiga brand clothing yang berbeda.
Pada akhirnya, Tuhan membuka pintu impian baru bagi saya yaitu menjadi seorang Blogger dan ilustrator ( Blogger Ilustrator) profesional. Saya merasa inilah rencana Tuhan yang sudah disediakan untuk saya. Sebagai penghibur atas kandasnya impian saya sebagai Arsitek Lansekap.
Menjadi Blogger Ilustrator
Setelah menulis blog selama satu tahun sambil masih menggambar ilustrasi, saya memutuskan untuk menjadi blogger ilustrator profesional. Menjadikan profesi ini sebagai pilihan karir dan saya ingin terus berkarya menghasilkan tulisan dan ilustrasi.
Pasti diantara pembaca ada yang bertanya, Blogger ilustrator itu apa? Blogger illustrator adalah personal brand saya sebagai Blogger yang juga berprofesi sebagai ilustrator.
Sama halnya dengan travel Blogger yang banyak berbagi pengalaman traveling mereka, maka Blogger ilustrator banyak berbagi cerita terkait gaya hidup dan keseharian sebagai seorang Ibu, Blogger dan ilustrator.
Bukan hanya mengenai motherhood dan parenting, saya juga menulis artikel terkait ilustrasi, seni, desain, ekonomi, beauty dan gadget. Intinya seperti apa sih gaya hidup seorang Blogger ilustrator, itulah yang saya tulis.
Di awal lahirnya artjoka.com setiap artikel menggunakan ilustrasi handmade buatan saya sebagai media visual. Namun karena keterbatasan waktu dan fasilitas, sekarang saya menggunakan gambar dari situs penyedia gambar secara gratis.
Sebagai ilustrator, pekerjaan tetap saya adalah ilustrator clothing line. Dan terkadang saya membantu komunitas blogging dalam membuat keperluan desain grafis seperti ilustrasi, banner/header, logo dan flyer. Berikut beberapa hasil karya ilustrasi saya untuk klien, komunitas, artikel dan NFT.
karya handmade dan digital di @artjoka_illustrations untuk artikel, klien dan komunitas |
Karya yang diupload di NFT |
Alat Tempur Blogger Ilustrator
Ketika pertama kali menjadi Blogger dan Ilustrator, alat tempur yang saya gunakan adalah laptop yang dibelikan oleh Suami, yaitu ASUS K40IJ.
Senangnya bukan main, karena saya mendapat laptop impian saya yaitu ASUS. Kenapa ASUS? Karena berdasarkan pengalaman sebelumnya, ASUS termasuk laptop yang bandel dan awet. ASUS merupakan laptop pertama yang saya miliki ketika pertama kali mampu membeli sebuah laptop.
Saya ingat ketika bekerja di sebuah Mall sekitar tahun 2005 silam. Sebelum menuju tempat bekerja, saya selalu melewati counter komputer. Saya selalu berhenti di depan counter tersebut dan dengan mata berbinar memandang sebuah laptop cantik berwarna hitam merk ASUS. Dalam hati saya bertekad untuk segera memiliki laptop tersebut. Beberapa bulan kemudian akhirnya saya berhasil memiliki laptop ASUS Pertama saya.
Sayang beribu sayang, laptop ASUS yang baru saya miliki satu tahun tersebut hilang karena kosan tempat saya tinggal dibobol maling. Sedih luar biasa tapi apa mau dikata, laptop ASUS sudah hilang. Saya tidak mampu membeli lagi yang baru karena masih ada cicilan motor yang harus saya lunasi beberapa tahun kedepannya.
Mengingat kejadian itu, nampaknya saya memang berjodoh bertemu lagi ASUS meski harus berpisah sekian tahun setelah saya menjadi Blogger ilustrator, hehe.
Namun setelah hampir lebih dari 2 tahun saya memiliki ASUS K40IJ, saya kehilangan lagi laptop ASUS kesayangan. Apakah hilang lagi di curi maling? Oh bukan, tetapi disiram anak kedua saya, hehe.
Konyol memang, tapi begitulah adanya. Ketika saya sedang bekerja di depan laptop, tiba-tiba anak kedua saya menyiram laptop yang sedang saya gunakan. Sontak saya terkejut dan syok karena laptop tiba-tiba mati.
Sambil kebingungan saya segera membersihkan keyboard laptop yang basah dan penuh genangan air. Lalu saya berusaha menghidupkan laptop tapi setelah saya coba nyalakan, laptop tidak bisa nyala sama sekali. Saya pun bertanya pada anak kedua saya yang waktu itu berusia 2 tahun. Tahu tidak apa jawaban anak saya?
Ya Tuhan! Dia menjadikan laptop saya sebagai tanaman yang harus disiram. Rupanya dia sedang bermain pura-pura menyiram tanaman. Antara ingin ketawa tapi juga meringis dalam hati, saya menghela nafas dan pasrah. ada - ada saja kelakuan anak saya, hehe.
Setelah kejadian itu saya bawa langsung ke counter reparasi laptop langganan saya. Fix sudah laptop saya tidak bisa lagi digunakan karena air terlanjur masuk kedalam motherboard dan menyebabkan korsleting. Tetapi saya meminta untuk menyelamatkan hardisk dan alhamdulillah masih selamat
Ahhhh lagi - lagi saya kehilangan laptop ASUS untuk yang kedua kalinya. Sungguh tragis.
Tidak mengapa, toh masih bisa berkarya dan bekerja dengan device penggantinya meski masih jauh dari kemampuan ASUS saya sebelumnya. Laptop yang saya miliki sekarang sering mengalami over heated dan nge-hang. Selain itu, warna yang dihasilkan oleh layar tidak kontras melainkan agak buram atau pale. Hal ini membuat saya kesulitan ketika menentukan palette warna sebuah ilustrasi. Hasil print out pun jauh berbeda dengan desain ilustrasi di aplikasi.
Biasanya Saya juga bekerja multitasking, membuka tab browser cukup banyak dalam waktu yang bersamaan. Biasanya saya membuka MS words dan google doc untuk menulis, Power point untuk desain grafis dan software editing images serta belasan tab di browser.
Karena laptop tidak bisa install software untuk membuat desain grafis, saya memanfaatkan platform desain grafis yang bisa saya akses secara gratis.
Multitasking ini mengakibatkan laptop sering mengalami over heated lalu nge hang. Tidak jarang pekerjaan saya hilang karena tidak autosaved dan ambyar sudah semua ide yang bermain di benak gara-gara terpotong device yang nge-hang.
Merasa geram? kesal? lelah? tentu saja. Tapi mau bagaimana lagi, ya dijalani saja dan berusaha mengumpulkan serpihan semangat serta mood untuk kembali mengerjakan sampai selesai.
Tetapi urusannya menjadi lain ketika saya menghadapi deadline ilustrasi. Proses pengerjaan ilustrasi hanya diberi tenggang waktu 14 hari dalam satu bulan oleh klien. Sementara itu, saya mengerjakan ilustrasi untuk tiga brand clothing line yang berbeda. Lalu saya bekerja dengan laptop yang sering nge-hang dan tidak bisa multitasking?...
Tidak jarang saya hanya bisa menghasilkan sedikit karya atau meminta pertambahan waktu deadline. Saya juga sering mengeluh pada Suami ingin ganti laptop dengan yang lebih proper dan bisa meningkatkan produktivitas saya dalam berkarya. Jawaban Suami saya?
"Berdoa yang kenceng di setiap sujud semoga Suami mu ini bisa segera mewujudkan impian ndaa yaa, amiin"
Baiklah Pak! Saya harus bersabar dan menunggu tabungan terkumpul sampai saya mampu memiliki laptop ASUS. ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) adalah idaman saya, karena memiliki fitur yang ideal sebagai support device yang mampu menunjang kinerja dan produktivitas saya sebagai Blogger Ilustrator.
ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) Mewujudkan Impian Blogger ilustrator
Untuk bisa terus berkarya sebagai Blogger dan Ilustrator, support device berupa laptop yang mampu memudahkan pekerjaan serta meningkatkan produktivitas dan kinerja sangat dibutuhkan.
Laptop yang tepat untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja Blogger Ilustrator adalah laptop yang memiliki :
- Prosesor Intel Core terbaru dengan minimal clock speed 2.0 Ghz
- RAM 16GB
- Kartu Grafis Nvidia
- Display Monitor resolusi HD dan memiliki kemampuan engine grafis memproduksi warna berkualitas tinggi
- Hardisk minimal 512GB
- Konektivitas/Port lengkap
Melihat poin - poin yang menjadi pertimbangan dalam memilih laptop yang tepat untuk profesi Blogger Ilustrator diatas, ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) memenuhi semua poin tersebut.
Yang Bisa ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) Berikan Untuk Blogger Ilustrator
Menjawab pertanyaan di awal artikel terkait alasan kenapa sih ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) bisa mewujudkan impian Blogger Ilustrator? Disini jawabannya!
"Otak"nya ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)
Prosesor atau otak pada sebuah laptop memiliki peranan yang sangat penting. Karena prosesor merupakan pengendali kerja laptop itu sendiri.
ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) merupakan Laptop ultraportable modern yang sudah diperkuat dengan prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphics dengan memory 16GB LPDDR4X.
Sebuah laptop dengan prosesor desktop Intel® Core™ Generasi ke-11 itu artinya laptop tersebut memiliki performa dan akselerasi berbasis artificial intelligence. Juga memiliki kemampuan berjalan dengan kecepatan yang lebih tinggi ( Overclock) hingga mencapai kecepatan memori DDR4-3200 dan 20 jalur CPU PCIe 4.05.
Dengan processor Intel® Core™ generasi ke-11 yang dimiliki oleh ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) maka permasalahan nge-hang yang sering saya alami ketika bekerja tidak akan terjadi lagi dan performa penggunaan aplikasi dan software akan lebih lancar.
RAM 16GB yang dimiliki oleh ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) merupakan kelebihan lain dari laptop yang satu ini. Beberapa software desain yang saya butuhkan memerlukan requirement specification RAM yang cukup besar.
Software seperti Coreldraw, Adobe ilustrasi, Sketchup, Sketchbook dan Krita adalah software desain ilustrasi yang saya butuhkan untuk membuat karya. Semua software ini tentu membutuhkan RAM yang cukup besar agar bisa terpasang di laptop. Dengan ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) yang memiliki RAM 16GB, tentu saja saya bisa install semua software desain yang dibutuhkan.
Selain itu, pekerjaan multitasking juga tidak akan menjadi masalah lagi. Saya bisa bekerja multitasking seperti yang biasa saya kerjakan, membuka banyak tab di browser sambil membuka software grafis dengan lancar tanpa hambatan nge-hang.
"Membayangkan kerja lancar tanpa hambatan saja sudah bikin saya sumringah, bisa menyerahkan ilustrasi tepat waktu dengan jumlah yang sesuai."
Begitu pula dengan Intel® Iris® Xᵉ graphics yang dimiliki oleh laptop ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) yang satu ini mampu mendukung pekerjaan saya terkait desain grafis dan ilustrasi.
Karena Intel® Iris® Xᵉ Graphics memiliki kemampuan menghadirkan GPU ( Graphic Processing Unit ) yang terintegrasi untuk mendukung kecepatan dan performa grafis yang lebih tinggi untuk pekerjaan desain grafis.
Agar performa lebih kencang, ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) juga memiliki fitur ASUS Intelligent Performance Technology (AIPT) dengan tiga mode performa yang bisa dipilih yaitu Performance Mode, Balance Mode, serta Whisper Mode.
Laptop Ringan, Ringkas , Kuat dan Dapat diputar 180⁰
ASUS Zenbook 14X OLED(UX5400) memiliki desain yang ringkas, minimalis dan ringan. Dengan ukuran 14 inch dan bodi hanya setebal 16,9mm serta berat 1,4Kg, laptop ASUS yang satu ini tampak elegan dan berkelas.
Saking ringannya, saya membayangkan betapa mudahnya jika saya harus bekerja di luar rumah, ketika presentasi misalnya.
Saya juga gak perlu khawatir jika tiba - tiba ASUS Zenbook yang satu ini jatuh karena memiliki daya tahan yang kuat. Karena ASUS Zenbook 14x OLED (UX5400) sudah lolos uji ketahanan berstandar US Military Grade (MIL-STD 810H). Tes jatuh, tes getaran dan tes operasional pada lingkungan ekstrim? ASUS Zenbook 14x OLED (UX500) lulus semua ujian tersebut.
ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) memang memiliki layar 14-inci, tapi ternyata Zenbook 14X OLED memiliki dimensi bodi sekelas laptop 13-inci. Hal ini karena adanya teknologi NanoEdge Display sehingga bezel layar Zenbook 14X OLED (UX5400) di kedua sisi layarnya nampak sangat tipis ( 3mm ) dengan screen-to-body ratio hingga 92%.
Saya juga gak perlu khawatir jika tiba-tiba anak saya menekan layar ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) hingga 180⁰. Aman kok, karena laptop ini dilengkapi fitur 180⁰ ErgoLift Hinge yang dapat dibuka hingga 180⁰. Keunggulan fitur ini juga mempermudah saya ketika mempresentasikan karya ilustrasi dan desain grafis kepada klien.
Satu lagi keunggulan ASUS Zenbook 14x OLED (UX5400) yaitu saya bisa menambahkan monitor untuk pekerjaan desain grafis atau blogging secara multitasking. Karena ASUS Zenbook 14X OLED dilengkapi port HDMI untuk tambahan monitor dengan dukungan resolusi hingga 8K. mantap bukan?
Kapasitas Memory Yang Bikin Ngiler
Zenbook 14X OLED (UX5400) memiliki penyimpanan PCIe SSD dengan performa tinggi dan kapasitas hingga mencapai 1TB. Dengan begitu saya tidak khawatir lagi terkait penyimpanan hasil desain grafis, gambar dan media lain pendukung artikel serta dokumen artikel untuk blog saya yang rata-rata berukuran besar.
Dukungan Pekerjaan Blogging dan Desain Grafis Dengan Layar OLED dan Color Gamut Pada DCI-P3
Pekerjaan desain grafis baik untuk blogging maupun ilustrasi akan didukung oleh Layar ASUS OLED yang mampu menghadirkan kualitas visual terbaik. Karena layar OLED dari ASUS Zenbook 14x OLED (UX5400) ini memiliki fitur HDR yang tersertifikasi VESA sehingga mampu menghasilkan warna yang dengan color gamut mencapai 100% pada color space DCI-P3.
Layar OLED
Sebagaimana kita tahu bahwa layar OLED memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan layar LED. OLED merupakan singkatan dari organic light emitting atau organik LED. Teknologi OLED mampu menghasilkan cahaya dan gambar dengan kualitas tinggi. Mengapa disebut organik LED? Karena layar OLED memang terbuat dari bahan organik rantai hidrokarbon untuk memancarkan cahaya ketika bersentuhan dengan arus listrik.
Kelebihan layar OLED adalah mampu menghasilkan rasio kontras yang cukup tinggi, hemat energi listrik, tampilan jadi lebih tipis dan ringan karena sedikit komponen yang digunakan.
Layar OLED juga mampu menampilkan sudut layar lebar tanpa kehilangan banyak warna seperti di LED. Sehingga tidak heran jika gadget yang memiliki teknologi monitor OLED memiliki harga yang lebih tinggi jika dibandingkan layar LED. Namun sebanding dengan dukungan terhadap pekerjaan desain grafis yang dibutuhkan.
Color Gamut 100% pada DCI - P3
Color Gamut didefinisikan sebagai rentang warna yang dihasilkan oleh sebuah gadget atau perangkat tertentu yang dapat dilihat oleh mata manusia.
Sistem warna paling utama yang banyak digunakan baik oleh gadget ataupun layar monitor saat ini adalah RGB dan CMYK yang mana pada diagram kromatik membentuk area segitiga. Selain RGB dan CMYK juga ada standar warna sRGB ( standar warna pada perangkat digital ), Adobe RGB, NTSC dan DCI - P3.
Monitor laptop yang memiliki keterbatasan dalam engine graphics untuk memproduksi warna akan membatasi ruang gerak dan kreativitas dalam menghasilkan karya.
Dalam pekerjaan desain grafis dan ilustrasi, saya membutuhkan monitor yang mampu memproduksi warna yang lebih akurat, detail, tajam dan spesifik. Color gamut menjawab kebutuhan saya.
Sehingga hasil produksi karya ketika di cetak/print akan menghasilkan warna yang sama. Terutama ketika ilustrasi digital saya naik produksi.
Terkadang saya menemukan perbedaan warna yang cukup jauh berbeda antara di aplikasi yang saya gunakan dengan hasil cetak diatas kaos. Tentu hal ini mengurangi nilai artistik karya karena warna menjadi hal yang penting dalam desain grafis. Karena setiap warna memberikan impresi yang berbeda. Beda atau salah dalam memilih warna akan mempengaruhi nilai impresi dan mood yang ingin ditampilkan dalam sebuah karya.
Seperti yang saya sebutkan diatas, standar warna yang kita tahu ada RGB, CMYK, NTSC dan DCI - P3 dalam kurva spektrum warna, nah monitor yang cocok untuk desain grafis adalah monitor yang memiliki color gamut yang mampu menampilkan semua cangkupan rentang warna.
Color gamut mencapai 100% pada color space DCI-P3 yang dimiliki ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) artinya, warna yang ditampilkan berada dalam spektrum warna tiga dimensi sehingga warna yang ditampilkan akan lebih spesifik dengan koreksi warna tajam, lebih detail dan nyata dengan tingkat akurasi warna yang tinggi.
Akurasi warna yang ditampilkan oleh ASUS ZenBook 14X OLED (UX 5409) juga didukung oleh sertifikasi PANTONE Validated Display yang dimilikinya.
Hal ini menjadi penting dalam pekerjaan saya sebagai blogger dan ilustrator terkait membuat desain grafis. Terlebih ketika saya membutuhkan salah satu warna dalam color palette pantone. Dengan adanya color gamut pada DCI - P3 dan validasi display PANTONE, tidak akan terjadi misscolor baik dalam aplikasi/software dan ketika di produksi.
Secara sederhana, hasil gambar yang ditampilkan oleh ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) Sangat kontras, semua warna terlihat jelas dan tidak pale atau buram. Jadi enak dipandang dan nikmat. Apalagi untuk menonton video dan bermain game.
Bukan hanya itu saja, rendering video untuk kebutuhan blogging atau edit gambar juga lebih mudah dan cepat. Karena selain memiliki Intel® Iris Xᵉ Graphics, ASUS Zenbook 14x OLED (UX5400) juga dilengkapi kartu grafis NVIDIA® GeForce® MX450 yang memiliki kelebihan dalam meningkatkan kinerja grafis, editing gambar dan video serta game. Kartu Grafis ini juga mampu menjaga keseimbangan performa, kinerja yang optimal dengan daya tahan baterai. Sehingga saya bisa install software desain yang mendukung pekerjaan ilustrasi saya.
Layar Monitor Lebih Lebar dan Aman untuk Mata
ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) dilengkapi dengan low blue-light dan anti-flicker dari TÜV Rheinland sehingga mata saya aman jika berlama-lama menatap layar laptop.
Bukan hanya itu, layar ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) memiliki layar dengan rasio 16:10 dan beresolusi HD 2.8K (2880x1800). Dengan layar HD maka saya dapat melihat detail ilustrasi lebih banyak reproduksi warna yang jauh lebih baik.
Fitur Istimewa ScreenPad™ 2.0 Memudahkan Navigasi dan Meningkatkan Produktivitas kerja.
Salah satu hal yang menjadi keunggulan ASUS Zenbook 14x OLED (UX5400) adalah memiliki fitur ScreenPad™ 2.0 yang merupakan second screen. Fungsi ScreenPad atau layar kedua ini juga berfungsi sebagai touchpad interaktif dimana saya bisa mengatur tools dan apa yang sedang saya kerjakan. Multitasking dalam mengerjakan pekerjaan pun jadi lebih mudah. ScreenPad™ 2.0 juga mampu menampilkan aplikasi melalui fitur app Switch dari layar utama ke ScreenPad™ 2.0 .
Laptop Yang Memiliki Fitur Fast Charging
ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) berkapasitas baterai hingga 63Whr. Fitur fast charging yang dimiliki laptop ASUS yang satu ini mampu mengisi 50% hanya dalam waktu 30 menit saja. Itu artinya hanya dibutuhkan waktu waktu 1 jam saja untuk mengisi baterai laptop ASUS Zenbook 14x OLED yang satu ini.
Konektivitas Lengkap Banget
ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) memiliki pilihan konektivitas kabel dan port untuk berbagai perangkat tambahan yang cukup lengkap, seperti :
- HDMI 2.0
- USB 3.2 Gen2 Type-A
- Port USB Type-C Thunderbolt™ 4 dengan kecepatan hingga 40Gbp
- MicroSD
- 3.5mm combo audio jack
- Konektivitas nirkabel WIFI 6
Sekarang Saya gak perlu bingung lagi ketika ingin mengkoneksikan tab drawing saya dengan ASUS zenbook 14x OLED (UX5400) bersamaan dengan flashdisk sambil mendengarkan lagu melalui headphones.
konektivitas ASUS ZENBOOK 14X OLED (5400) |
Spesifikasi Lengkap ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)
Dengan melihat spesifikasi ASUS Zenbook 12X OLED (UX5400) di atas kita dapat mengetahui betapa istimewanya laptop ASUS yang satu ini. Fitur, teknologi dan engine yang dimiliki menurut saya sempurna dan cocok untuk profesi Blogger Ilustrator.
Anda yang berprofesi di bidang yang membutuhkan produktivitas tinggi, saya rasa juga cocok menggunakan ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400). Untuk bisnis apalagi, karena tampilannya mewah, elegan, ringan dan ringkas. Tampak sangat modern jika anda hendak melakukan presentasi dan ingin mengesankan klien.
Wujudkan Impianmu Sekarang
Saya memang pernah kehilangan impian yang sangat di idamkan padahal sudah berjuang segitu maximalnya hingga hampir terwujud. Tetapi mempercayai kehendak Tuhan dan menerima takdirNya bisa membuat saya menjalani hidup dengan lebih ikhlas dan sabar. Karena pada akhirnya, Tuhan memberikan saya impian baru dengan menjadi Blogger Ilustrator.
Untuk mewujudkan impian saya sebagai Blogger ilustrator, menulis artikel di blog dan mengerjakan desain grafis untuk pekerjaan dan komunitas, support device yang saya butuhkan juga harus sesuai dan ideal. Agar pekerjaan saya tidak lagi mengalami kendala seperti hang, permasalahan terkait grafis, menyimpan hasil grafis yang besar dan permasalahan lainnya.
ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) Mewujudkan Impian Blogger ilustrator dan sangat sesuai dengan kebutuhan saya sebagai Blogger Ilustrator. Berbagai kemudahan dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja mampu dihadirkan oleh laptop ASUS yang satu ini.
Jadi kalau ditanya apa yang bisa ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) untuk saya sebagai blogger ilustrator? ya banyak sekali, terutama dukungan untuk meningkatkan produktivitas dalam menulis dan membuat desain grafis serta editing hasil ilustrasi.
Bagaimana dengan anda? apakah sudah berhasil mewujudkan impian atau seperti saya yang banting setir dan menjalani impian baru? apapun itu, tetap semangat meraih impianmu dan raih impian, jangan kendor!! Semangat.
Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) Writing Competition bersama bairuindra.com
Sumber referensi ini
Wikipedia
Situs Resmi ASUS
Situs Resmi Intel.co.id
Teknoiot.com
Infokomputer.grid.id