Dandim 0501/Jakarta Pusat Kolonel Inf Luqman Arief sempat ditolak saat ingin masuk ke gang rumah Habib Rizieq Syihab di Petamburan, Jakarta Pusat. Pihak Kodam Jaya ikut menanggapi hal ini.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer Jayakarta (Kapendam Jaya) Letkol Arh Herwin Budi Saputra menyampaikan dirinya ikut menyimak dan juga menanyakan langsung peristiwa tersebut ke Dandim Jakarta Pusat. Menurutnya, hanya terjadi kesalahpahaman.
"Seperti yang saya simak dan tanyakan kejadian tersebut ke Dandim Jakpus, Tidak ada kejadian pertentangan di lapangan," kata Herwin saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (28/11/2020).
"Mungkin mereka hanya menjaga keamanan gang jalan masuk ke rumah Pak Habib Rizieq Shihab saja, namun pada akhirnya pelaksanaan penyemprotan berjalan lancar dan aman," sambungnya.
Letkol Herwin mengatakan Dandim Jakpus juga sudah memberi penjelasan soal kejadian ini. Menurut penuturan Kolonel Luqman Arief, kegiatan penyemprotan itu tidak ada yang istimewa, sama saja seperti di wilayah lainnya yakni demi mencegah penyebaran COVID-19.
Letkol Herwin menegaskan peristiwa tersebut hanya salah paham. Kegiatan penyemprotan pada akhirnya terlaksana dengan baik.
"Boleh dikatakan adanya salah paham tentang pelaksanaan penyemprotan disinfektan," jelasnya.
Peristiwa penolakan yang dialami Kolonel Inf Luqman Arief terjadi pada Jumat (27/11) saat personel TNI akan menyemprotkan disinfektan di sekitar rumah pemimpin FPI Habib Rizieq, Petamburan, Jakarta Pusat.
Luqman yang memimpin kegiatan itu melakukan penyisiran Jalan Petamburan III. Saat mereka hendak melakukan penyemprotan ke Gang Paksi, beberapa anggota laskar FPI menjaga gang menuju rumah Habib Rizieq. Mereka tak berkenan dilakukan penyemprotan hingga ke rumah Habib Rizieq.
Sempat terjadi perdebatan yang alot antara Kolonel Luqman Arief dengan laskar yang menjaga. Namun akhirnya pihak TNI hanya dibolehkan melakukan penyemprotan di Jalan Petamburan III.
Luqman Arief mengatakan penyemprotan disinfektan dilakukan demi mencegah penyebaran COVID-19 di sekitar lokasi. Meskipun sempat ditolak masuk, Luqman Arief menegaskan Petamburan masih wilayah NKRI, tak ada yang diistimewakan.
"Sama seperti yang lainnya, nggak ada yang istimewa. Saya hanya berdiskusi saja bahwa kita ini, ini kan wilayah negara NKRI, termasuk salah satunya Petamburan ini kan masih wilayah kecamatan. Kita petugas segala macam ya seluruh kita masuki, kalau hal yang tidak sesuai dengan aturan, saya rasa seperti itu," ujar Luqman di lokasi. [detik.com]