PAUD-Anakbermainbelajar-----Perkembangan merupakan proses bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang bersifat kompleks dengan pola yang teratur dan dapat diramalkan, hal ini merupakan hasil dari proses pematangan. Peristiwa perkembangan ini biasanya berkaitan dengan masalah psikologi seperti kemampuan gerak kasar dan halus, intelektual, sosial dan emosional.
Perkembangan anak juga terjadi dalam tataran kecerdasannya, yang dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain pada anak itu sendiri. Bermain sendiri merupakan kebutuhan bagi setiap anak. Setiap saat anak ingin selalu bermain. Karena itu kegiatan bermain sangat bermanfaat untuk mendukung seluruh aspek perkembangan anak, terutama perkembangan intelektual atau kecerdasannya.
Manfaat bermain memang dapat meliputi seluruh aspek perkembangan anak seperti diuraikan oleh teori Howard Gardner (Multiple Intelegence) berikut :
a. Linguistic Intellegence (Kecerdasan Bahasa)
Kecerdasan Bahasa meliputi kemampuan berbahasa secara lisan dan tulisan. Kemampuan ini dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan. Orang yang memiliki kecerdasan berbahasa dapat menjadi pengacara, presenter, pengarang, dan lain-lain. Bagian otak yang bertanggung jawab untuk kemampuan ini adalah broca area. Orang yang mengalami kerusakan daerah ini membuat dia kesulitan dalam meletakan kata demi kata bersama menjadi satu kalimat walaupun dapat mengerti arti kata-kata tersebut.
Contoh kegiatan bermain untuk pengembangan kecerdasan bahasa antara lain:
- Membaca buku yang sudah dikenal anak
- Betepuk tangan dengan ritme berulang, misalnya: plok plok - plok plok plok, plok plok - plok
- Bermain tepuk tangan sambil menyebutkan nama anak, misalnya: A - ni - ta, A - ni, Mar - li - na, sa - e - ful, dst.
- Merangkai dengan berbagai huruf
- Bernyanyi dengan gerak dan irama sederhana, dilakukan secara berulang-ulang
- Membaca buku bersama anak secara berulang terus-menerus
- Menghadirkan buku-buku yang paling disukai anak.
b. Logical Mathemathic Intelligence (Kecerdasan Logika Matematika)
Kecerdasan Logika Matematika meliputi kemampuan menganalisa masalah yang bersifat logis matematis dan menginvestigasi masalah secara ilmiah (scientific thingking). Kemampuan ini melibatkan sejumlah bagian pusat berpikir di otak.
Contoh kegiatan bermain untuk pengembangan kecerdasan matematika antara lain mengenal deretan angka, bermain dakon, mengukur berat, mencocokan, pengukuran panjang-pendek, mengurutkan kecil-besar, mengurutkan bilangan, bermain domino angka, menghitung benda, tebak angka, mengukur volume, menyusun pola dengan meroce, dll.
c. Musical Intellegence (Kecerdasan Musik)
Kecerdasan musik meliputi kemampuan dalam penampilan (performance), komposisi dan apresiasi bentuk-bentuk musik. Bagian otak yang memperoduksi kemampuan di bidang musik terletak di otak bagian kanan.
Contoh kegiatan bermain untuk pengembangan kecerdasan musik antara lain bermain gerak dan lagu, menari, bermain alat musik dengan pukul, petik atau tekan, bermain music dengna maracas, bernyanyi lagu dengan irama sederhana yang diulang-ulang disertai gerakan sederhana, dll.
d. Bodily-Kinestetic Intelligence (Kecerdasan Olah Tubuh)
Kecerdasan Olah Tubuh merupakan kemampuan menggunakan seluruh bagian-bagian tubuh untuk menyelesaikan masalah atau melakukan suatu gerak yang menghasilkan produk (pertunjukan). Orang yang memiliki kemampuan kecerdasan kinestetik antara lain penari, atlit, aktor, dokter bedah, mekanik dan lain-lain. Bagian otak yang memproduksi kemampuan ini adalah Cortex di kedua belahan otak (Hemisphere).
Contoh kegiatan bermain bagi anak untuk mengembangkan kecerdasan bermusik antara lain menari, menirukan gerakan binatang, bermain gerak dan lagu, mengikuti gerakan senam sederhana, bermain bola, main engrang, main layang-layang, berjalan di atas papan titian, dll.
e. Visual Spatial Intelligence (Kecerdasan Bentuk dan Ruang)
Kecerdasan bentuk dan ruangmerupakan kemampuan mengorganisasi dan memanipulasi gambar dan ruangan yang lebar. Orang yang memili kecerdasan ini lebih mudah bekerja di bidang pilot, navigator, pemain catur, arsitek, grafis, dan lain-lain.
Contoh kegiatan bermain untuk pengembangan kecerdasan bentuk dan ruang antara lain bermain balok unik, leggo, melukis, menggambar, membuat rumah-rumahan dengan balok kayu atau potongan lego, menggambar, menyusun kepingan-kepingan kayu bergambar.
f. Interpersonal Intelligence (Kecerdasan Interpersonal)
Kecerdasan Interpersonal merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti maksud, motivasi dan hasrat orang lain serta secara konsekuen bekerja efektif dengan orang lain walaupun semua tidak begitu tampak. Contoh : Guru, politikus, orang-orang yang bekerja di klinik (perawat), penjual maupun pemuka agama. Bagian otak yang memegang peranan dalam hal ini adalah Lobus Frontal (Cortex bagian depan).
Kerusakan daerah ini menyebabkan perubahan besar pada personality, dan orang tersebut seolah-olah menjadi orang lain.
Contoh kegiatan bermain untuk pengembangan kecerdasan interpersonal antara lain bermain peran, bermain boneka anak dengan binatang, bermain boneka dengan aksesoris, dll.
g. Interpersonal Intelligence (Kecerdasan Intrapersonal)
Kecerdasan Intrapersonal merupakan kemampuan untuk mengerti diri sendiri (keinginan, maksud, ketakutan), memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri dengan efektif dan memanfaatkan informasi untuk mengatur kehidupannya sendiri (self regulator). Orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal tinggi mempunyai semangat hidup yang tinggi (bergairah). Bagian otak yang mengatur kemampuan ini ada di Frontal Lobe. Kerusakan pada Frotal Lobe bagian bawah akan menyebabkan irritability atau euphoria, sedangkan bila terjadi kerusakan di bagian atas dapat menyebabkan apatis, lamban dan peragu.
Contoh kegiatan bermain untuk pengembangan kecerdasan Intrapersonal antara lain bermain peran, melatih menyampaikan pikiran dan perasaan di depan teman, bermain ekspresi, dll.
h. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan ini berkaitan dengan seluruh yang terdapat di alam dunia ini. Kecerdasan ini sangat sensitif untuk disimulasikan dengan semua aspek alam, mencakup bertanam, bintang, cuaca, dan gambaran fisik dari bumi. Di dalamnya mencakup keterampilan menggali berbagai kategori dan varitas dari binatang, serangga, tanaman dan bunga. Ini mencakup kemampuan menanam sesuatu, memlihara dan melatih binatang. Ini juga mencakup kepekaan untuk dan mencintai bumi, sebagaimana keinginan untuk memeliharanya dan melindungi sumber-sumber alam.
Contoh kegiatan:
- Mencatat fenomena alam yang melibatkan hewan, tanaman, dna hal-hal sejenis
- Memperlihatkan pemahaman yang mendalam dalam topik-topik yang melibatkan sistem kehidupan.
i. Kecerdasan Eksistensional
Anak mengenal dirinya adalah bagian dari alam semesta, bangsa dan negara, masyarakat, dna keluarganya. Anak mengerti apa yang harus diperbuat untuk Tuhannya, dirinya, bangsa dan negara, masyarakat, dan keluarga. Anak dapat mengaktualisasikan diri melalui berbagai kegiatan secara komprehensif.
Contoh: Anak dapat menempatkan diri di manapun ia berada.
j. Kecerdasan Spritual
Kecerdasan yang berkaitan dengan kejiwaan, agama, kepercayaan, keyakinan dan prisip atau philosofi hidup. Bagi masyarakat yang religius dianggap sebagai kecerdasan terpenting atau yang paling menentukan. Sebagai pondasi dalam mengeksplorasi dan memberdayakan jenis kecerdasan-kecerdasan lainnya.
Contoh: Anak yakin dan percaya ciptaan Tuhan
Semua kecerdasan di atas harus dikembangkan secara seimbang. Dengan demikian guru perlu merancang kegiatan main yang bervariasi untuk mengembangkan tujuh kecerdasan tersebut.
Demikian tentang aspek perkembangan yang dapat dikembangkan melalu bermain berdasarkan teori Gardner, Semoga bermanfaat. Terimakasih sudah berkunjung diblog PAUD-Anakbermainbelajar ini. Semoga sukes selalu. Wassalam....
Sumber : Dirangkum dan disarikan dari berbagai sumber..
Foto : Gambar gratis - Pixabay.com.