MENTERI Koperasi dan UKM Teten Masduki menekankan bahwa perluasan pasar produk UMKM dan pelatihan peningkatan kapasitas SDM UMKM sebaiknya bekerja sama dengan platform digital.
"Langkah ini merupakan bagian dari percepatan program digitalisasi UMKM," tandas Teten, pada acara peluncuran program kerja sama Smesco Indonesia dengan Blibli.com bertajuk Kakak Asuh UMKM (KAU) secara daring, di Jakarta, Senin (31/8/2020).
Terlebih lagi, lanjut Teten, saat ini telah terjadi perubahan perilaku konsumen dari offline ke online. Bahkan, nilai transaksi e-commerce di Indonesia pun terus meningkat tajam, di mana sekitar 97% wilayah Indonesia sudah terhubung secara online.
Banyak produk UMKM yang bagus dan dibutuhkan konsumen, namun belum terkoneksi ke pasar digital. Program Kakak Asuh UMKM ini yang menghubungkan dan memperluas mereka dengan pasar lewat platform digital.
Teten menyebut, bila masuk ke pasar digital, pelaku UMKM harus memperbaiki standar produk dan kapasitas produksinya. "Karena, di pasar digital itu dibutuhkan kecepatan dan ketepatan," lanjutnya.
Selain itu, kemitraan dengan usaha besar ini merupakan salah satu strategi KemenkopUKM agar UMKM bisa naik kelas. Termasuk di dalamnya meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia yang saat ini masih di bawah angka ideal, yaitu di bawah 4%.
"Secara kajian empiris sudah membuktikan bahwa kerja sama atau kemitraan usaha besar dengan UMKM mampu mendorong UMKM menjadi lebih tangguh," tegas Teten.
Sementara itu, Dirut Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menambahkan, program KAU ini adalah sebuah gerakan yang akan terus digaungkan. "Idenya sangat sederhana, yaitu ingin membantu pelaku UMKM yang belum melek digital," katanya.
Agar melek digital, kata Leonard, UMKM akan dibantu dan dibina Blibli agar on-boarding, termasuk membuka dan memperluas akses pemasaran produknya.
Pada kesempatan yang sama CEO Blibli, Kusumo Martanto, menyampaikan, Blibli menyambut baik inisiatif dari program Kakak Asuh UMKM (KAU) di Blibli diberikan kepercayaan untuk terlibat dalam program ini.
Kehadiran program KAU ini sangatlah penting, karena Blibli melihat begitu besarnya kesempatan yang dapat diraih oleh pelaku UMKM ketika memanfaatkan platform e-commerce.
"Hal ini sejalan dengan fokus dan komitmen kami sebagai e-commerce lokal untuk mendukung pertumbuhan industri UMKM Indonesia. Serta terus mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas dan bertransformasi secara digital,” paparnya.
Program Kakak Asuh UMKM (KAU) ini sejalan dengan program Gerakan Nasional (Gernas) #BanggaBuatanIndonesia yang diluncurkan Presiden Joko Widodo tanggal 14 Mei 2020. Diharapkan program KAU dapat menjaga keberlangsungan bisnis pelaku UMKM.
Program KAU tidak hanya menjadi ajang perkenalan dan pemberdayaan UMKM, tetapi juga memberikan kesempatan kepada sellers Blibli yang telah berhasil agar dapat membimbing UMKM konvensional menjadi sukses di pasar digital.
Untuk menjadi kakak asuh, mereka akan diseleksi berdasarkan beberapa kriteria, di antaranya kesamaan visi dan misi untuk memberdayakan UMKM di Indonesia. (*)
"Langkah ini merupakan bagian dari percepatan program digitalisasi UMKM," tandas Teten, pada acara peluncuran program kerja sama Smesco Indonesia dengan Blibli.com bertajuk Kakak Asuh UMKM (KAU) secara daring, di Jakarta, Senin (31/8/2020).
Terlebih lagi, lanjut Teten, saat ini telah terjadi perubahan perilaku konsumen dari offline ke online. Bahkan, nilai transaksi e-commerce di Indonesia pun terus meningkat tajam, di mana sekitar 97% wilayah Indonesia sudah terhubung secara online.
Banyak produk UMKM yang bagus dan dibutuhkan konsumen, namun belum terkoneksi ke pasar digital. Program Kakak Asuh UMKM ini yang menghubungkan dan memperluas mereka dengan pasar lewat platform digital.
Teten menyebut, bila masuk ke pasar digital, pelaku UMKM harus memperbaiki standar produk dan kapasitas produksinya. "Karena, di pasar digital itu dibutuhkan kecepatan dan ketepatan," lanjutnya.
Selain itu, kemitraan dengan usaha besar ini merupakan salah satu strategi KemenkopUKM agar UMKM bisa naik kelas. Termasuk di dalamnya meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia yang saat ini masih di bawah angka ideal, yaitu di bawah 4%.
"Secara kajian empiris sudah membuktikan bahwa kerja sama atau kemitraan usaha besar dengan UMKM mampu mendorong UMKM menjadi lebih tangguh," tegas Teten.
Sementara itu, Dirut Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menambahkan, program KAU ini adalah sebuah gerakan yang akan terus digaungkan. "Idenya sangat sederhana, yaitu ingin membantu pelaku UMKM yang belum melek digital," katanya.
Agar melek digital, kata Leonard, UMKM akan dibantu dan dibina Blibli agar on-boarding, termasuk membuka dan memperluas akses pemasaran produknya.
Pada kesempatan yang sama CEO Blibli, Kusumo Martanto, menyampaikan, Blibli menyambut baik inisiatif dari program Kakak Asuh UMKM (KAU) di Blibli diberikan kepercayaan untuk terlibat dalam program ini.
Kehadiran program KAU ini sangatlah penting, karena Blibli melihat begitu besarnya kesempatan yang dapat diraih oleh pelaku UMKM ketika memanfaatkan platform e-commerce.
"Hal ini sejalan dengan fokus dan komitmen kami sebagai e-commerce lokal untuk mendukung pertumbuhan industri UMKM Indonesia. Serta terus mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas dan bertransformasi secara digital,” paparnya.
Program Kakak Asuh UMKM (KAU) ini sejalan dengan program Gerakan Nasional (Gernas) #BanggaBuatanIndonesia yang diluncurkan Presiden Joko Widodo tanggal 14 Mei 2020. Diharapkan program KAU dapat menjaga keberlangsungan bisnis pelaku UMKM.
Program KAU tidak hanya menjadi ajang perkenalan dan pemberdayaan UMKM, tetapi juga memberikan kesempatan kepada sellers Blibli yang telah berhasil agar dapat membimbing UMKM konvensional menjadi sukses di pasar digital.
Untuk menjadi kakak asuh, mereka akan diseleksi berdasarkan beberapa kriteria, di antaranya kesamaan visi dan misi untuk memberdayakan UMKM di Indonesia. (*)