Saya hanya �mengamati� perkembangan sastra Indonesia dari bangku kuliah. Lebih sempit lagi, hanya dari mata kuliah sejarah sastra. Lebih sempit lagi, baru paruh kedua mata kuliah tersebut bisa sedikit mengerti maksud perkuliahannya. Parah. Memang sangat parah. Memang sih, sudah sejak itu (saat kuliah sejarah satra plus ditambah mata kuliah wacana) saya mengetahui bahwa tidak ada wacana yang