Quarantine Day XX

Saya sedih banget. Sejak ada pandemi corona, banyak banget himbauan buat di rumah aja. Kerja di rumah aja. Jangan kemana-mana dulu. Jangan pulang dulu. Takut jadi carrier corona terus nggak sadar menularkan ke orang lain. Terus saya menetapkan hati, oke saya nggak akan pulang dulu deh. Mau patuhin himbauan itu deh. Kan buat kepentingan bersama. Kan biar pandemi ini cepat selesai. Saya nggak boleh egois.

Mau pulang tuh rasanya kok saya egois amat jadi orang. Ditambah kekhawatiran kalau ternyata benar saya carrier corona dan malah menulari keluarga saya di rumah. Ditambah kekhawatiran tentang kuliah, tentang tugas akhir.

Terus semua orang pulang. I feel betrayed. Bukan sok ngelarang pulang. Saya yakin semua orang punya alasan masing-masing dan itu sama sekali nggak salah. But somehow, saya merasa dikhianatin sama semesta.

Dan bagian tersedihnya adalah, saya nggak diberi tahu kalau saya ditinggal pulang.

Semesta kenapa kamu kali ini jahat sekali sih? Saya lelah banget jujur.