GARUTSELATAN.INFO- Kura-kura raksasa berspesies Chelonoidis phantasticus diyakini telah punah sekitar 100 tahun lalu.
Namun, keberadaan spesies itu kini muncul di Pulau Fernandina, Kepulauan Galapagos, Ekuador.
Menteri Lingkungan Ekuador mengungkapkan bahwa kura-kura betina ini awalnya ditemukan oleh tim ekspedisi
yang dipimpin otoritas Taman Nasional Galapagos dan kelompok Konservasi Galapagos.
Peneliti menduga ada lebih banyak Chelonoidis phantasticus di Pulau Fernandina karena mereka masih menemukan jejak dan kotoran kura-kura tersebut.
Tim ekspedisi kemudian memindahkan kura-kura betina yang diperkirakan berusia lebih dari 1 abad ini ke pusat penangkaran kura-kura raksasa di Pulau Santa Cruz.
Di sana, hewan ini nantinya akan tinggal di kandang khusus. Spesies Chelonoidis phantasticus terakhir kali diketahui keberadaannya oleh tim ekspedisi itu pada 1906.
Pada 2009, tim ekspedisi menemukan jejak kura-kura, seperti kotoran dan bekas gigitan pada kaktus.
Tanda-tanda ini memberi harapan kemungkinan ada kura-kura besar itu di Galapagos. Namun, penelitian ini tidak disertai informasi lebih lanjut.
"Mereka akan membutuhkan kura-kura lain untuk berkembang biak. Namun, kura-kura betina mungkin masih menyimpan sel telur.
Jadi, kemungkinan masih ada harapan," ujar Profesor Ekologi Konservasi di Duke University, Stuart Pimm, kepada The Guardian, Kamis/2019.
Diperkirakan punah karena letusan gunung Perlu diketahui, Fernandina adalah salah satu pulau terbesar di Galapagos yang memiliki gunung api aktif La Cumbre.
Kepulauan ini terletak di Samudra Pasifik sekitar 620 mil atau sekitar 1.000 kilometer dari daratan Ekuador.
Dalam daftar kura-kura Fernandina, kelompok konservasi mengatakan bahwa spesies Chelonoidis phantasticus kemungkinan telah punah
karena letusan gunung yang mengakibatkan aliran lahar berada hampir menutupi pulau.
Kepulauan Galapagos dikenal menampung sejumlah spesies dan satwa liar unik yang membantu ahli geologi ternama, Charles Darwin, mengembangkan teori tentang evolusi.
Kawasan itu kemudian dinyatakan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO pada 1979.
kompas.com
Namun, keberadaan spesies itu kini muncul di Pulau Fernandina, Kepulauan Galapagos, Ekuador.
Ilustrasi Chelonoidis phantasticus
yang dipimpin otoritas Taman Nasional Galapagos dan kelompok Konservasi Galapagos.
Peneliti menduga ada lebih banyak Chelonoidis phantasticus di Pulau Fernandina karena mereka masih menemukan jejak dan kotoran kura-kura tersebut.
Tim ekspedisi kemudian memindahkan kura-kura betina yang diperkirakan berusia lebih dari 1 abad ini ke pusat penangkaran kura-kura raksasa di Pulau Santa Cruz.
Di sana, hewan ini nantinya akan tinggal di kandang khusus. Spesies Chelonoidis phantasticus terakhir kali diketahui keberadaannya oleh tim ekspedisi itu pada 1906.
Pada 2009, tim ekspedisi menemukan jejak kura-kura, seperti kotoran dan bekas gigitan pada kaktus.
Tanda-tanda ini memberi harapan kemungkinan ada kura-kura besar itu di Galapagos. Namun, penelitian ini tidak disertai informasi lebih lanjut.
"Mereka akan membutuhkan kura-kura lain untuk berkembang biak. Namun, kura-kura betina mungkin masih menyimpan sel telur.
Jadi, kemungkinan masih ada harapan," ujar Profesor Ekologi Konservasi di Duke University, Stuart Pimm, kepada The Guardian, Kamis/2019.
Diperkirakan punah karena letusan gunung Perlu diketahui, Fernandina adalah salah satu pulau terbesar di Galapagos yang memiliki gunung api aktif La Cumbre.
Kepulauan ini terletak di Samudra Pasifik sekitar 620 mil atau sekitar 1.000 kilometer dari daratan Ekuador.
Dalam daftar kura-kura Fernandina, kelompok konservasi mengatakan bahwa spesies Chelonoidis phantasticus kemungkinan telah punah
karena letusan gunung yang mengakibatkan aliran lahar berada hampir menutupi pulau.
Kepulauan Galapagos dikenal menampung sejumlah spesies dan satwa liar unik yang membantu ahli geologi ternama, Charles Darwin, mengembangkan teori tentang evolusi.
Kawasan itu kemudian dinyatakan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO pada 1979.
kompas.com