Penjelasan Lengkap Mengenai Rambut Nabi Muhammad Saw Berdasarkan Kitab Asy-Syam-ilul Muhammadiyyah

Rambut Nabi Muhammad Saw adalah informasi yang sangat penting, khususnya bagi kita umat beliau yang sangat mencintai dan merindukannya, serta selalu berusaha menjalankan semua yang telah disunahkannya.

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas perihal rambut Nabi Muhammad Saw, dimana telah dibahas lengkap oleh Imam At-Tirmidzi melalui kitabnya Asy-Syama-ilul Muhammadiyah.

Kitab tersebut telah alih bahasakan ke dalam bahasa Indonesia oleh M.Tarsyi Hawi dengan editor H. A.A Dahlan, H.M.D Dahlan, dan Anwar Yusro, diterbitkan oleh CV Penerbit Diponegoro tahun 1986, dengan judul buku Pribadi dan Budi Pekerti Rasulullah Saw. Adapun penjelasan mengenai rambut Rasulullah Saw tersebut, adalah sebagai berikut :

Dalam suatu riwayat yang bersumber dari Anas bin Malik r.a. diungkapkan:

Rambut Rasulullah saw. mencapai pertengahan kedua telinganya.

Diriwayatkan oleh 'Ali bin Hujr dari Isma'il bin Ibrahim dari Humaid yang bersumber dari Anas bin Malik r.a..

'Aisyah r.a. pernah berkata sebagai berikut :

Aku dan Rasullullah saw. mandi dari tempayan yang sama. Beliau memiliki rambut (yang panjangnya) sampai di atas bahu dan di bawah daun telinga.

Diriwayatkan oleh Hanad bin as-Sirri dari 'Abdurrahman bin Abu Zinad dari Hisyam bin �Urwah dari bapaknya yang bersumber dari "Aisyah r.a..

Dalam suatu riwayat aI~Barra� bin �Azib mengemukakan sebagai berikut:

Rasulullah saw. adalah seorang yang berbadan sedang, kedua bahunya bidang, sedangkan rambutnya menyentuh kedua daun telinganya.

Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani' dari Abu Qathan dari Syu'bah dari Abu Ishaq yang bersumber dari al-Barra' bin 'Azib r.a..

Qatadah pernah bertanya kepada Anas bin Malik r.a. tentang rambut Rasulullah saw.. Anas menjawab:

Rambutnya tidak terlampau keriting, tidak pula lurus kaku. Rambutnya mencapai kedua daun telinganya.�

Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar dan Wahab bin Jarir bin Hazim dari Hazim yang bersumber dari Qatadah.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Ummu Hani binti Abu Thalib (Ummu Hani namanya adalah Atikah atau Hindun. Ia masuk Islam tatkala pembebasan kota Mekah) pernah berkata:

Rasulullah saw. tiba di Mekah (pada saat pembebasan kota Mekah)Sedang rambutnya dijalin menjadi empat.

Diriwayatkan oleh Muhammad bin. Yahya bin Abu �Umar dari Sufyan bin 'Uyainah dari Ibnu Abi Najih dari Mujahid yang bersumber dari Ummu Hani binti Abu Thalib r.a..

Anas r.a. pernah menceritakan perihal rambut Rasulullah saw. sebagai berikut:

Sesungguhnya rambut Rasulullah saw. mencapai pertengahan kedua telinganya.

Diriwayatkan dari Suwaid bin Nashr dari �Abdullah bin Mubarak dari Ma�mar dari Tsabit al-Banani yang bersumber dari Anas r.a..

Dalam suatu riwayat, Ibnu �Abbas r.a. mengemukakan:

Sesungguhnya Rasulullah saw. dulunya menyisir rambutnya ke belakang, sedangkan orang-orang musyrik menyisir rambut mereka ke kiri dan ke kanan, dan Ahlul Kitab menyisir rambutnyn ke belakang. Selama tidak ada perintah lain, Rasulullah saw. senang menyesuaikan diri dengan Ahlul Kitab. Kemudian, Rasulullah saw. menyisir rambutnya ke kiri dan ke kanan.

Diriwayatkan oleh Suwaid bin Nashr dari 'Abdullah bin al-Mubarak dari Yunus bin Yazid dari az-Zuhri dari 'Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah yang bersumber dari lbnu �Abbas r.a..

Dalam suatu riwayat, Ummu Hani r.a. mengemukakan :

Aku melihat Rasulullah saw. menjalin rambutnya menjadi empat.

Diriwayatkan oleh Muhammad Basyar dari 'Abdurrahman bin Mahdi dari Ibrahim bin Nafi' al-Makki dari Ibnu Abi Najih dari Mujahid yang bersumber dari Ummu Hani r.a..

Baca Juga : Penjelasan Lengkap Mengenai Cara Bersisir Nabi Muhammad Saw

Demikian penjelasan lengkap mengenai rambut Nabi Muhammad Saw, semoga bermanfaat dan menambah keilmuan, dan kecintaan kita kepada bagina Rasul. Selain itu, semoga juga bisa mengurangi rasa kerinduan kita yang teramat tinggi untuk beliau.. Bagi Anda yang ingin membaca semua isi kitab Asy-Syama-ilul Muhammadiyyah yang membahas lengkap, Pribadi dan Budi Pekerti Rasulullah SAW, silahkan bisa klik di sini.