Bentuk khatamun nubuwwah Nabi Muhammad Saw. merupakan informasi menarik untuk kita bahas, khususnya bagi kita yang sangat mencintai Nabi Muhammad Saw
Sebelum membahas khatamun nubuwwah Nabi Muhammad Saw ada baiknya kita pahami terlebih dahulu, pengertian khatamun nubuwwah itu sendiri.
Secara bahasa pengertian khatamun nubuwwah yaitu dapat diartikan sebagai stempel atau cap kenabian, yang berada di tubuh Rasulullah Saw. Untuk lebih jelas mengenai maksud, letak dan sebagainya. Imam At-Tirmidzi (Abu 'Isa Muhammad bin 'Isa bin Saurah) telah menghimpunnya dalam kitabnya Asy-Syama-ilul Muhammadiyah.
Baca Juga : Penjelasan Lengkap Mengenai Bentuk Tubuh Rasulullah SAW
Kitab tersebut telah alih bahasakan ke dalam bahasa Indonesia oleh M.Tarsyi Hawi dengan editor H. A.A Dahlan, H.M.D Dahlan, dan Anwar Yusro, diterbitkan oleh CV Penerbit Diponegoro tahun 1986, dengan judul buku Pribadi dan Budi Pekerti Rasulullah Saw. penjelasan mengenai bab ini adalah sebagai berikut :
Dalam suatu riwayat yang bersumber dari as-Sa-ib bin Yazid r. a. dikemukakan :
Bibiku membawa aku untuk menemui Nabi saw. lantas ia berkata kepada Rasulullah saw., �Ya Rasulallah, keponakanku ini sakit�.
Ketika itu Rasulullah saw. menyapu kepalaku (as-Sa-ib), mendo'akan keberkahan untukku dan berwudlu. Air sisa wudlunya lalu kuminum. Setelah itu aku berdiri di belakangnya; aku memandang kepada khatam (tanda) yang terletak di antara kedua & bahunya. Ternyata khatam itu sebesar telur burung dara.
Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa�id dari Hatim bin Isma'il, dari Ja�d bin �Abdurrahman yang bersumber dari Sa-ib bin Yazid r.a..
Dalam suatu riwayat, Jabir bin Samurah r.a. mengemukakan perihal Khatamun Nabi sebagai berikut:
Aku pernah melihat khatam (kenabian).... Ia terletak di antara kedua bahu Rasulullah saw. Bentuknya seperti sepotong daging berwarna merah sebesar telur burung dara.
Diriwayatkan oleh Sa�id bin Ya�qub ath-Thalaqani dari Ayyub bin Jabir dari Simak bin Harb yang bersumber dari Jabir bin Samurah r.a..
Seorang wanita bernama Rumaitsah ( putri 'Amr bin Hisyam bin 'Abdul Muthalib) bercerita kepada cucunya, yaitu �Ashim bin �Umar r.a. sebagai berikut:Waktu aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, aku duduk berdampingan dengan beliau saw. begitu dekatnya, seandainya aku mau mengecup tanda kenabian yang terletak di antara kedua bahunya, tentu dapat kulakukan.
Adapun sabda beliau yang ditujukan kepada Sa�ad bin Mu�adz di kala ia meninggal dunia itu ialah: Bergoncang �Arasy Allah Yang Maha Rahman karenanya (karena kematian Sa�ad).
Diriwayatkan oleh Abu Mush�ab al Madin dari Yusuf bin al-Majisyun dari bapaknya dari 'Ashim bin 'Umar bin Qatadah yang bersumber dari neneknya. yaitu Rummaitsah.
Ibrahim bin Muhammad pernah mendengar salah seorang putra �Ali bin Abu Thalib k.w. berkata:
Apabila 'Ali k.w. menceritakan sifat Rasulullah saw.. maka ia akan bercerita panjang lebar. Dan ia akan berkata. "Di antara kedua bahunya terdapat khatam kenabian. yaitu khatam para nabi.
Diriwayatkan oleh Ahmad bin 'Ubadah adI-Dlabi 'Ali bin Hujr dan lainnya. yang mereka terima dari 'Isa bin Yunus dari 'Umar bin 'Abdullah dari Ibrahim bin Muhammad yang bersumber dari salah seorang putra 'Ali bin Abu Talib k.w..
Dalam suatu riwayat, Alba bin Ahmar al-Yasykuri mengadakan dialog dengan Abu Zaid 'Amr bin Akhthab Al-Anshari r.a. sebagai berikut:
Abu Zaid berkata, �Rasulullah saw. bersabda kepadaku. 'Wahai Abu Zaid, mendekatlah kepadaku dan usapluh punggungku!" Maka punggungnya kuusap dan terasa jari jemariku menyentuh-Khatam. Aku (Alba bin Ahmar al-Yasykuri) bertanya kepada Abu Zaid, �Apakah khatam itu?" Abu Zaid menjawab, �Kumpulan bulu-bulu. (Ia mengatakannya karena hanya dapat merasakan dengan rabaan tangannya saja, tidak melihat dengan mata kepala. Jadi apa yang dikatakannya itu hanya berdasarkan rabaan belaka, ialah bulu yang tumbuh sekitar khatam).
Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar dari Abu 'Ashim dan 'Uzrah bin Tsabit yang bersumber dari Alba bin Ahmar al-Yusykuri.
Abu Buraidah r.a. menceritakan tentang pengalaman Salman al-Farisi sebagai berikut:
Salman al-Farisi datang membawa baki berisi kurma kepada Rasulullah saw. (sewaktu dia baru tiba di Madinah). Baki itu diletakknnnya di hadapan Rasulullah saw..
Rasulullah saw. bersabda. �Wahai Salman, apa ini?�
Salman menjawnb. �Ini sedekah buat Anda dan sahabat anda!�
Rasulullah saw. bersabda, angkatlah ini dari sini, kami tak makan sedekah!� Baki itu pun diangkat oleh Salman. Keesokan harinya, Ia datang lagi dengan membawa makanan yang serupa dan diletakkan di hadapan Rasulullah saw.. Rasululah saw. bersabda, �Apakah ini wahai Salman?" salman menjawab, �Ini adalah hadiah buat Tuan!" Rasulullah saw. bersabda kepada para sahabatnya. �Hidangkanlah!�
Kemudian Salman memperhatikan Khatam yang terletak di punggung Rasulullah saw. (bagian belakang badannya sebelah atas), maka ia pun (Salman) menyatakan keimanannya kepada beliau. Salman r.a. adalah budak seorang yahudi. maka oleh Rasulullah saw. ia dibeli dengan beberapa dirham. yakni dengan cara mengupah menanam pohon kurma. Salman bekerja di kebun itu sampai pohon pohon kurma itu berbuah, Rasulullah saw. membantunya menanam pohon-pohou itu. Di antaranya ada sebatang pohon yang ditanam Umar r.a.. Pohon-pohon itu tumbuh dengan subur, kecuali sebatang pohon yang mati. Rasulullah saw. bersabda, �Kenapa pohon yang satu ini?� Umar r.a. menjawab, �Wahai Rasulullah, sayalah yang menanamnya!� Rasulullah saw. pun mencabutnya, kemudian menanaminya lagi, dan tumbuhlah dengan baik.
Diriwayatkan. oleh Abu �Ammar bin Harits al-Khauza'i dari 'Ali bin Husain bin Waqid dari 'Abdullah bin Buraidah yang bersumber dari Abu Buraidah r.a..
Abu Nadlrah al-�Aufi pernah bertanya kepada Abu Sa'id al-Khudri perihal bentuk khatamun Nubuwwah Nabi Muhammad Saw. inilah ceritanya:
Aku bertanya kepada Abu Sa�id aI-Khudri perihal khatam kenabian Rasulullah saw. Ia menjawab. �Khatam itu di bagian belakang badan Rasulullah saw. merupakan daging yang menyembul.
Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar dari Bisyr bin al Wadlah dan' Abu 'Aqil ad-Dauraqi yang bersumber dari Abu Nadlrah al-�Aufi.
'Abdullah bin Sirjis' menceritakan pengalamannya tatkala bersama Rasulullah saw.:
Aku datang menghadap Rasulullah saw. sewaktu beliau sedang berada di antara para shahabat-sahabatnya. Aku berkeliling sedemikian rupa di belakangnya. Rupanya beliau pun mengerti apa yang kuinginkan. maka beliau melepaskan selendang dari punggungnya. kemudian terlihatlah olehku tempat khatam kenabian yang berada di antara kedua bahunya sebesar genggaman tangan. di sekitarnya terdapat tahi lalat, seakan-akan kumpulan jerawa.
Sebelum aku kembali, aku menghadap dulu kepada Rasulullah saw. kemudian kukatakan, "Wahai Rasulullah. semoga Allah swt. melimpahkan maghfirah-Nya kepada Tuan!� Beliau pun menjawab. �Bagimu juga!�. Orang-orang (yang berada) ketika itu bertanya. �Apakah Rasulullah saw. memohonkan ampunan untukmu?". Ia menjawab, �Ya dan juga untuk kalian!� Kemudian ia membaca ayat:
11
'Dan mohonlah ampun karena dosamu dan mohonkanlah ampun untuk orang-orang Mu'min. laki-laki dan perempuan�. (QS 47 Muhammad 19)Diriwayatkan oleh Ahmad bin al-Muqaddam Abul Asy'ats al- 'Ajali aI-Boshri dari Hammad bin Zaid dari �Ashi'm bin al-Ahwal yang bersumber dari "Abdulah bin Sirjis.
Referensi Kami : Meneladani Semangat Entrepreneurship Rasulullah SAW, Pedagang Paling sukses di Masyarakat Qurasy
Demikian penjelasan mengani bentuk khatamun nubuwwah nabi Muhammad Saw, semoga dapat menambahkan kecintaan kita pada beliau, dan meningkatkan semangat untuk kita senantiasa mengikuti sunah-sunahnya. . Bagi Anda yang ingin membaca semua isi kitab Asy-Syama-ilul Muhammadiyyah yang membahas lengkap, Pribadi dan Budi Pekerti Rasulullah SAW, silahkan bisa klik di sini.