Oleh: @jailaniansera
�Ah, apa ?� Aku salah tingkah . Oh, jangan menatap wajahnya , lebih lagi matanya . Batinku sambil memohon .
�Lebih baik berterus terang , daripada kita harus bekerjasama dengan suasana canggung seperti ini !� katanya tegas , akan tetapi sopan .
Mata kami bertemu , lalu aku menunduk . �Berjanjilah , apa yang aku katakan ini tidak mengubah apa -apa !�
Ia hanya diam sambil menarikku ke pojokan . Sepi. Hanya kami berdua . �Kau aman mengatakanya .�
�Aku tak ingin menatapmu , karena kau begitu menarik . Jika memperhatikanmu lama-lama, aku akan jatuh cinta . Jadi, lebih baik aku menunduk saja , karena orang-orang selalu menginginkan apa yang ia lihat . Sedangkan aku jauh dari kata pantas untukmu .� Kataku terbata -bata.
�Maafkan aku.�
�Tidak , jangan katakan itu . Kau tahukan bahwa aku�� Reva tidak melanjutkan kata-katanya . Ia hanya mengepal tangan , mendesah pelan , lalu pergi meninggalkanku sendirian di pojokan .
�Aku tahu , kita akan menjadi sangat canggung setelah ini ,� Pikirku sambil membiarkan ia pergi . �Tapi , bukankah ini lebih baik ? Karena kamu berhak tahu .� Tambahku pula. Berusaha tidak menyesali pengakuan barusan .