Informasigurunasional --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan mewabahnya pandemi virus corona atau Covid-19 membuat cara bekerja pemerintahan, khususnya kementeriannya tidak akan sama lagi.
Artinya, pertemuan atau rapat kini tidak lagi harus dilakukan secara fisik atau tatap muka. Hal tersebut tentunya akan mengurangi juga perjalan dinas.
"Pak presiden sudah menyebut itu beberapa kali. Pak presiden tidak menginginkan kita kembali lagi kepada begitu banyak anggaran yang dikeluarkan untuk dinas," kata Nadiem dalam sebuah wawancara dengan IDN Times melalui Youtube yang diakses pada Kamis (3/9/2020).
Dengan ditiadakannya rapat secara tatap muka dan pengurangan perjalanan dinas, maka akan ada penghematan dan efisiensi dari segi anggaran.
"Begitu banyak anggaran yang dikeluarkan untuk meeting di berbagai macam tempat yang sebenarnya bisa digunakan langsung untuk rakyat dan program program pemerintah," ujar Nadiem.
Nadiem menegaskan, Kemendikbud di bawah pimpinannya berkomitmen untuk melanjutkan arahan presiden tersebut.
"Jadi cara paling tidak untuk kementerian kemendikbud tidak akan kembali ke pola yang lama, itu sudah pasti," ujarnya.
Sebagai ganti dari rapat secara tatap muka, pihaknya akan memanfaatkan teknologi. Ini dilakukan untuk menurunkan biaya operasional.
"Dengan demikian, anggaran tersebut bisa digunakan untuk keperluan sekolah-sekolah untuk pendidikan dan untuk perbaikan mutu pendidikan," kata Nadiem.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memangkas anggaran sebesar Rp 5 triliun untuk membantu penanganan Covid-19.
Anggaran yang diterima Kemendikbud dari APBN 2020 dipotong dari sebelumnya Rp 75,70 triliun menjadi Rp 70,72 triliun.
"Kita lakukan efisiensi penghematan Rp5 triliun jadi bukan penerima dana covid tapi penyumbang untuk kebutuhan kesehatan," kata Nadiem Makarim.
Dia mengatakan, anggaran sebesar Rp 5 triliun itu diambil dari perjalanan dinas di lingkungan kementeriannya serta pelatihan-pelatihan secara face to face atau tatap muka yang biasa dilakukan Kemendikbud.
Hal itu sejalan dengan langkah pemerintah untuk mempercepat penanganan Covid-19 di Tanah Air.
"Dan Alhamdulilah berhasil kontribusi Rp5 triliun gunakan realokasi penanganan krisis covid lainnya," ujar dia.
Desy Ratnasari Bertanya ke Nadiem: Anggaran Gaji PPPK di 2021 kok Enggak Ada?